Sunday, December 07, 2025
Mimpi dan Petunjuk
Kalo aku sedang sakit, biasanya mimpinya cukup instense. Tidak harus menyeramkan, intense maksudnya tidak gampang lupa. Tapi ini mgkn bakal lupa jadi aku tulis disini.
Jd sejak kmrn aku agak demam dan pusing. Wiken kan, kerjaanku cm tidur. Pagibtadi aku tidur. Mimpinya cukup berasa. Jd aku lg kaya di hutan/kebun bareng temanku yg sama2 asal daerahnya, namanya D*** dan D*******. Kami berbincang, setelah habis masa pelatihan, apakah kami akan tetap bertugas di sekolah kami. Ya kami sepakat, toh kami sudah sampe bikin rumah di daerah rantau kami ini. Lalu muncul teman kami yg asli lokal, namanya P*******. Katanya bunga2 durian ditutupi hama putih. D*** penasaran dan naik sedikit hingga bisa melihat pucuk pohon. Ternyata mmg benar. Agar lebih jelas kami memutuskan utk berjalan ke atas jembatan besar. Suasana enak, teduh. Mmg byk hama putih, kami pun terlanjur menyeberang, melihat awal jembatan begitu jauh di bawah seberang sana.
Di seberang tyt ada wahana, yg terdekat dan menarik bagiku adalah area dunia peri. Jd ada jalan masuk ke taman yg tertutup, tidak ada cahaya matahari, yg ada hanya cahaya biru. Mungkin dari lampu. Aku pikir hebat juga ada yg bikin wahana yg bagus spt itu. Kok kepikiran n bisa kena begitu dg temanya. Tapi aku tidak berani masuk, hanya numpang berfoto saja di depan jalan masuk taman tsb.
Entah apa arti mimpi itu, atau mmg cuma bunga tidur.
Malam sebelumnya, aku ketiduran sebelum isya. Jd aku isya menjelang subuh, alhamdulillah sempat tahajjud. Dalam tahajjud aku minta tolong cara memgurus kucing terutama Timmy yg bermasalah kesehatan serta kukuatirkan membuat rumah menjadi terkena najis. Setelah itu, seolah petunjuk, aku diilhami kuncinya adalah rajin. Aku tidak boleh malas dalam menjaga kebersihan.
Nah, itulah ceritaku tentang mimpi yg belum jelas maksudnya dan tentang hikmah tahajjud yg instantly memberi petunjuk terbaik.
Gimana?
Tuesday, June 10, 2025
Hari Raya
Sepertinya tidak ada manusia yg tahu, bahwa sudah lama aku tidak berhari raya. Mungkin tidak nampak, namun di dalam aku memang tidak merasa gegap gempita.
Hari raya bukan alasanku bahagia.
Bukan juga untuk bersuka cita.
Cukup utk membuat orang lain merasa nyaman saja.
Salahkah?
Monday, February 17, 2025
Di Dekatmu
Ajak aku menyusuri
Tempat yg asing
Dan tanpa tujuan
Tidak mengapa
Aku hanya perlu
Merasa ada di dekatmu
Monday, December 02, 2024
My Inner Child
Aku baru teringat beberapa hal di masa kecilku. Setiap hari menunggu bapakku pulang kerja, menanyakan apakah membawa kaset Flash Gordon yg kuidamkan sejak melihatnya di iklan majalah. Tidak pernah bapakku bawa dg berbagai alasan. Bapakku bukan orang pelit, hanya saja mgkn kaset tsb tidak edar di kotaku. Sebetulnya apapun yang kuinginkan asalkan beliau bisa menyiapkannya, akan diberikan.
Setiap hari juga aku menitip pesan pada ibuku agar pakaian seragam TK nanti yg bukan model rok (aku tidak suka pakaian cewe).
Tp tetap seragam TK ku tetap ala cewe.
Aku juga ada daftar barang-barang lain yang sangat kuinginkan tp too good to be true, spt Atari Games. Atau tiket acara Google V yg mampir ke Jakarta. Tp yang seperti itu tidak kupesan krn aku tahu tidak akan dibelikan.
Namun, sejauh yg kuingat adalah Flash Gordon lah yg paling kutunggu. Aku selalu menanti dan menanyakannya. Bapak dengan lembut seolah meyakinkanku bahwa suatu hari aku akan dibawakannya. Aku terus menanti.
Inner child ku adalah mengharap sesuatu dengan berlebihan. Termakan janji kosong. Menanti yang tak pasti. Merasa anxiety dalam menanti.
Dan kini aku sangat mudah kecewa atau mungkin cm takut kecewa.
Baru kini aku menyadari hubungan semuanya. Aku tak tahu betapa dasyatnya pengaruh inner child. OMG.
Saturday, November 02, 2024
Eksisi Multiple FAM
14.10.24 minggu pagi pulang ke palembang utk ke dokter bedah erwin maulana di rs pusri. Dengan izin sebagian besar kerabat dan istikharah, aku mantap menjalani operasi.
17.10.24 kamis malam mulai opname
18.10.24 jum'at pagi masuk ruang operasi sekitar jam 8, disiapkan sekitar 30 menit trus bangun hampir jam 11.
Di antara semua ketakutanku akan operasi n dampaknya, yg paling mencekamku adalah saat di bius. Satu atau dua minggu sebelum ada mempertimbangkan operasi, aku mimpi terbius dan berjuang untuk bangun. Aku dengan seksama menunggu dan mengikuti petunjuk dari Tuhan hingga akhirnya terbangun dari dunia yg hampa. Aku juga sering terpikir jika terjebak dalam dunia tidur, apa yang akan aku lakukan. Membayangkan senangnya jika aku hapal banyak ayat suci dan tahu banyak hikayat; untuk mengisi kekosongan di alam sana.
Siapa sangka aku begitu cemas sehingga di meja operasi aku merasa ingin buang air kecil, aku kuatkan hati dengan logika apa mungkin segitu perlunya secara sejak,jam 2 malam aku sudah puasa, malah bbrp jam sblmnya aku sudah berhenti makan dan minum. Ibu cemas, ata perawat.
Saat itu aku berbaring melebarkan tangan.
Lampu operasi belum juga hidup. Aku merasa seperti strum kesemutan di lipatan-lipatan tubuh. Kata perawat, itu efek obat anti alergi. Aku tidak ingat apa sempat berdoa, aku hanya kuatir dengan kondisi kebeletku. Entah gimana dan kapan ceritanya aku terpejam, merasa cuma sekejap aku sudah membuka mata ftlagi. Sudah di tempat beda, ada rasa sedikit sakit luka yang sudah di jahit di kedua tempat yg dioperasi. Ah, sepertinya sudah selesai, pikirku. Aku pun di antar ke ruang inap dimana aku melanjutkan tidur untuk bbrp jam kemudian.
Tidak ada ingatan ataupun kisah, boro-boro pengalaman spiritual selama dibius. Hanya saja relativitas waktu sungguh bermain. Sekejap mata kurasakan untuk operasi yang kira-kira lebih dari dua jam.
Mungkinkah kehidupan berakhir seperti itu? Tanpa kita sadari tiba-tiba sudah di alam kubur? Alangkah kaget dan ngerinya ya..
Sepertinya harus dimaknai lebih dalam.
Sunday, April 30, 2023
Pouting. Hating.
Holidays will end soon. I hate work. ah. Not only work.
I nearly hate everything.
I don't know why.
I hate myself, not literaly, but more likely: unsatisfied.
I think abi hates me too now. There were nice dreams of him after he passed away, but in the strong dreams, he often pouted.
First, not long after he passed away, in my dream he was picked by his mosque-mates to go to the mosque (for maghrib prayer). He pouted seeing me lingering not having purpose in someone's house, I said not to wait for me, I was still playing around. He went with his friends without looking back at me. Still pouting.
Second, he came. Standing infront of our front door with sad and pouty face at 03.30 a.m. He always wanted I prayed tahajjud. I never did as he wanted because he always asked me to, not by taking my hands to do it with him. I didn't like it, I could not make my self strong with that way.
Wallahi, now I meet dead-end. I am like having no visions of future. I am stuck of being and doing nothing.
What I have to do is back to Allah. I will strenghthen myself to do tahajjud insha Allah.
For Allah to love me, help me, forgive me.
These All were Actually My Dreams
These all were actually my dreams, God has made them coming true. In better versions, really. Wallahi. And why am I complaining? Do you wanna know what I "dreamt" about? Mostly careless dreams, derived by my negative or melancolic thoughts.
Feeling lost, like in Enya's songs. My adventure soul was on fire.
Feeling lonely and being alone. Easy, just see this blogspot's title. I made it a long time ago.
Marriage, even only for a short time, or only for a status. I thought being a spinster was worse.
Bitter sweet love, separated by death. So pretty in movies.
Being an eccentric, un-aged, living alone grand-aunty. I wrote it in my short story, I thought the character was cool.
Being a junior high teacher. I always loved the films about this profession.
And other. A lot more.
Ever since I still have my breath, there are many dreams await to come true. I just have to set them right and never again having negative melancoly ones.
I should remember this.
Wednesday, April 26, 2023
The Future. The Dream.
Yesterday, I saw a very beautiful afternoon sky. The beauty that was hard for me to dive now. I knew it's pretty, but my heart was still empty. I asked myself why, why my heart was so dimmed, so dry.
After some thoughts, I realized, it was because I lost my dreams of future. I didn't have things to chase. I didn't want the future. As if I wanted the time just stopped here and now.
No wonder that my days become just counting down. Or even not counting anymore.
Nothing matters, nothing is precious. No more.
I should worry about this.
Subscribe to:
Comments (Atom)